Tentang Konsep Dasar Sistem, Pengertian Sistem dan Karakteristik Sistem

0
1. Konsep Dasar Sistem

    Dalam era globalisasi dan semakin meningkatnya sistem informasi perkembangan teknologi dan semakin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, sehingga hampir semua perusahaan sudah dan mungkin wajib menggunakan sistem, baik sistem yang sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan dianalisa. Sistem secara umum dapat di definisikan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan bagian terpenting dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga banyak para ahli mengalihkan perhatian kepada pembelajaran mengenai sistem.


        1.1. Pengertian Sistem

Sistem menurut Kendall (2010 : 3) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang berkerja karna adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer), dan perangkat keras (komputer, printer dan lain-lain), agar berfungsi dengan baik”. Sistem menurut Sutabri (2012 : 2) menyimpulkan bahwa “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu sama lain, yang berfungsi bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyeleasaikan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Sedangkan menurut Romney (2006 : 2) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen “sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Whitten (2006 : 23) dalam bukunya Metode Desain dan Analisis Sistem mengungkapkan bahwa “informasi adalah data yang telah diproses atau di organisasi ulang menjadi bentuk yang berarti.Informasi yang dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti kepenerima”. Sistem juga dijelaskan oleh Winarno (2006 : 1.5) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, yaitu “sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan, masing-masing komponen memiliki fungsi berbeda dengan yang lain,tetapi tetap dapat bekerja sama”. Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan mengenai karakteristik sistem sebagai berikut :

        1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2008 : 10) ”memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Component).
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary).
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment).
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface).
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem (Input).
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output).
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem.
Pengolah sistem adalah bagian yang bertugas mengolah atau mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

        1.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2013 : 25) menjelaskan bahwa “pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat program (programmer) langsung melakukan pengkodean perangkat lunak tanpa menggunakan prosedur atau tahapan pengembangan perangkat lunak”. Dan ditemuilah kendala-kendala seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem perangkat yang semakin besar.

1. SDLC (Software Development Life Cycle).

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Seperti halnya proses metamorfosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang indah maka dibutuhkan beberapa tahap untuk dilalui, sama halnya dengan membuat perangkat lunak, memiliki daur tahapan yang dilalui agar menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

2. Model ‘Air Terjun’ (Waterfall).

Dalam perancangan aplikasi pada tugas akhir ini penulis menggunakan SDLC model Waterfall. Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2013 : 28) menjelaskan bahwa “model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut penjelasannya :

Sumber : Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2013 : 28).


Gambar II.1 Waterfall.

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak.
Pengumpulan kebutuhan untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak sehingga dapat dipahami kebutuhan dari user.

b. Desain.
Desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengkodean.

c. Pembuatan Kode Program.
Hasil tahap ini adalahprogram komputer sesuari dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian.
Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logik dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji sehingga keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung atau Pemeliharaan.
Dikarenakan adanya perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan dapat terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian.

3. Model Prototipe.

Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, dan protoptipe merupaka program yang belum jadi. Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain yang memapu menyediakan atau mendemonstrasikan sebagian besar fungsi perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain perangkat lunak.

4. Model Rapid Application Development (RAD).

Model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD merupakan adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

a. Pemodelan Sistem.
Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi tersebut, bagaimana alur informasi tersebut, proses apa saja yang terkait informasi tersebut.

b. Pemodelan Data.
Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan data yang lain.

c. Pemodelan Proses.
mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan terkait dengan pendefinisian data.

d. Pembuatan Aplikasi.
Implementasi proses dan data menjadi program.

e. Pengujian dan Pergantian.
Menguji komponen yang sudah dibuat.

5. Model Iteratif.

Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe yang menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya. Model ini cocok untuk pengembang dengan turnover staf yang tinggi. Model Inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototipe yang memiliki proses terlalu pendek.

6. Model Spiral.

Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun yang menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang terus bertambah fungsinya. Model Spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktivitas atau disebut juga wilayah kerja (task region). Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya tidak terlalu tinggi.

a. Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication).
Untuk membangun komunikasi yang efektif antara pengembang (developer) dan pelanggan (customer)

b. Perencanaan (Planning).
Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang terkait dengan proyek

c. Analisis Resiko (Risk Analysis).
Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi teknis maupun manajemen.

d. Rekayasa.
Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat lunak (dapat juga berupa prototipe).

e. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release).
Dibutuhkan untuk mengonstruksi, menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user.

f. Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation).
Untuk mendapatkan umpan balik berdsarkan evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan di implementasikan pada tahap instalasi.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Selamat Datang di Valnet.id

Semoga hari-hari mu lebih baik dari hari sebelumnya 😊

Accept !